*Soja (礼节)*
Bersuja, bersoja adalah salam yang sering digunakan oleh orang Tionghoa.
Salam hangat dengan membungkuk menjura terhadap lawan bicara, tak hanya soal menyapa tetapi *soja* mengandung arti yang sangat dalam.
Teknik melakukan Soja yaitu memberi hormat dengan mengepalkan tangan kanan, lalu ditutup oleh tangan kiri. lalu diangkat ke depan kita sebagai tanda memberi hormat kepada lawan bicara.
Dalam bahasa Mandarin, *soja* disebut *gongshou* yang dalam dialek Hokkian ada kiongchiu (ejaan lama kiongtjhioe).
Huruf bai yang dalam bahasa Tionghoa berarti juga memberi hormat, terdiri dari dua bagian bagian depan adalah tangan, dan bagian belakang garis tegak dengan empat goresan horiziontal paralel .
Menurut orang-orang tua, ini menunjukkan bahwa soja ada 4 tingkatan :
l. Kalau tangan kita diangkat di bawah dada, berarti lawan kita adalah lebih muda dari kita.
2. Kalau tangan kita diangkat setinggi dada, lawan bicara sebaya dengan kita.
3. Kalau tangan kita diangkat setinggi muka kita, lawan bicara lebih tinggi tingkatnya dari kita, misalnya orang tua.
4. Kalau tangan kita diangkat lebih tinggi dari kepala, itu adalah penghormatan kepada Tuhan.
Banyak yang sudah tidak paham, dalam tradisi orang Tionghoa penghormatan kepada Tuhan adalah penghormatan kepada yang tertinggi. Maka soja kitapun tidak boleh salah.
Soja mempunyai makna:
Ren (仁) = Kemanusiaan, cinta kasih
Yi (义) = Adil
Li (礼)= Tata krama , sopan santun
Zhi (智) = Memahami, arif bijaksana, memandang semua masalah dari segala sudut. zhi = tidak sekedar pandai.
Xin (信) = Bisa dipercaya, semua tindakan sesuai dengan ucapan, bukan merugikan orang lain, menipu.
Shu (恕) = Memaafkan, arti kata maaf ini luas, apa yang tidak ingin dilakukan oleh orang lain jangan kita lakukan juga bisa di kata Shu ini, tapi shu secara khusus diartikan memaafkan dan melupakan semuanya.
Zhong (忠) = Setia karena mengingat jasa-jasa kebajikan.
Xiao (孝) = Bakti, bakti itu luas, tidak sesederhna kata HAW atau Menjadi Anak yang berbakti kepada orang tua.
Bakti ditujukan kepada *Orang Tua, guru dan Bangsa dan Negara*.
Bakti itu sikap menghargai dan menghormati sangat dalam atas jerih payah orang tua kita yang membesarkan serta merawat kita.
Bakti kepada Guru, yang telah mendidik kita sampai kita menjadi individu yang baik dan berguna.
Bakti kepada negara, yang telah menjadi tempat dan tumpuan hidup kita.
Ti (悌) = Menghargai teman, terutama yang lebih tua, tujuannya agar tercipta suatu
masyarakat yang harmonis.
Selain 8 poin diatas masih ada poin-poin lain seperti RANG (让), YONG (勇).
Rang = Mengalah, memberikan kesempatan, memberi muka pada orang lain.
Yong = Keberanian yang tidak membabi buta, keberanian yang didasarkan oleh ZHI
Tak hanya menyapa, dan memanjatkan pujian syukur Kepada Tuhan Yang Maha Esa, tetapi salam Soja juga dapat bermakna memaafkan segala perbuatan seseorang.
Salam Soja menandakan kerendahan hati seseorang dalam menerima kesatunan dan merupakan aplikasi etika dalam bermasyarakat
Dapat via group keluarga posting ipar masih keturunan Kraton Solo.
Semoga bermanfaat #BagiIndonesiaLebihBaikLagi
Salam hidup musikal dari sulur online:
PAULusSANtoso.com Widjaja.
Komentar
Posting Komentar